BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH, – Seorang penjual beras dari Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), bernama Agus Salim, baru-baru ini menjadi sorotan setelah diduga melakukan tindakan pemerasan terhadap pelanggannya. Tuduhan ini muncul karena Agus Salim tetap memproses pesanan sebanyak 7.000 karung beras (berukuran 5 kg), meskipun pesanan tersebut telah dibatalkan oleh pihak pelanggan tiga hari setelah kesepakatan awal.
Pelanggan yang dimaksud, La Andi, melalui kuasa hukumnya, Angga, mengungkapkan bahwa pihaknya memang sempat membuat kesepakatan untuk memesan beras. Namun, kesepakatan tersebut telah dibatalkan dalam waktu tiga hari setelah terjadi.
“Saya memang memesan 15 ribu karung beras ukuran 5 kg. Namun, setelah tiga hari dari kesepakatan itu, saya memanggil Agus Salim ke rumah untuk memberitahukan bahwa pemesanan tersebut tidak jadi dilakukan karena ada alasan tertentu,” jelas Angga kepada awak media pada Selasa (19/11/2024).
Lebih lanjut, Angga mengungkapkan bahwa kliennya telah memberikan uang ganti rugi sebesar Rp25 juta kepada Agus Salim atas pembatalan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab karena Agus Salim mengklaim telah mengalami kerugian akibat bahan-bahan yang sudah terlanjur dipesan.
“Menurut Agus Salim, total kerugiannya mencapai Rp55 juta untuk penyediaan 15 ribu karung. Karena itu, klien saya memberikan uang Rp25 juta sebagai kompensasi, mengingat Agus Salim hanya menyediakan 7.000 karung dari total pesanan. Jadi, jumlah ganti rugi itu sebenarnya sudah sesuai,” ujar Angga.
Namun, Angga menegaskan bahwa Agus Salim tetap memaksa La Andi untuk membeli beras yang telah disiapkan, meskipun pembatalan sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan ganti rugi telah diberikan.
“Ini sudah masuk ke ranah pemerasan dan pencemaran nama baik. Oleh karena itu, kami akan melaporkan hal ini ke pihak berwenang agar segera ditangani sesuai hukum yang berlaku,” tegas Angga.
Menurut Angga, laporan resmi akan segera diajukan untuk memastikan kasus ini diproses dan memberikan keadilan bagi kliennya.
Reporter: Sadly