BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG—Ada pemandangan menarik yang mewarnai jalannya Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow (Bolmong) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Bolmong ke-70, Senin (25/3).
Hal menarik yang dimaksud adalah dipentaskannya tari Mosau yang dipadu-padankan dengan beladiri Ragai dan diiringi Bondit Bolian oleh Monibi Institute di bawah arahan Uwin Mokodongan.
Dijelaskan Uwin, tari Mosau merupakan salah satu tarian tradisional Bolmong.
“Dari beberapa sumber yang saya kutip, tari Mosau merupakan tarian yang dilakukan ketika menyambut tamu kebesaran seperti raja,” terangnya.
Selain itu, Mosau juga adalah tarian yang dilakukan pasca panen sebagai bentuk syukur sekaligus juga sebagai tarian perang.
“Sepengetahuan saya, salah satu sanggar yang paling aktif mementaskan Mosau adalah sanggar Mokosambe di bawah binaan Pak Hamim Ambaru. Bahkan, sempat beberapa kali meraih juara,” ucapnya.
Sementara, Ragai merupakan teknik beladiri tradisional Bolmong. Ia berkisah, sepengalamannya, dahulu Ragai seringkali dipentaskan para tetua dalam acara-acara perkawinan.
“Itulah yang kita pentaskan kembali dengan diberi sentuhan koreografi,” ujarnya.
Sedangkan, Bondit Bolian merupakan syair yang dilantukan oleh seorang Bolian (seorang pemimpin upacara spiritual) dalam keadaan trance.
“Bondit Bolian sendiri umumnya dijumpai dalam ritual pemanggilan arwah leluhur dan dalam ritual pengobatan Motayok yang saat ini masih lestari di Desa Bilalang,” bebernya.
Namun, dalam perjalanannya tari Mosau dan beladiri Ragai sudah jarang terlihat atau setidaknya jarang terekspos media.
“Makanya di kesempatan HUT Bolmong kemarin kita pentaskan kembali seni-seni tradisional Bolmong sebagai bentuk penggalian kembali agar ada di panggung-panggung kesenian lagi,” tutur Uwin.
Dari pantauan media ini, ketika pentas berlangsung, banyak masyarakat yang penasaran dengan tarian yang sedang ditampilkan.
Untuk itu, ia pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama kembali menggali dan menampilkan kesenian-kesenian tradisional.
“Harapannya ke depan kita bisa sama-sama menggali kembali kekayaan kesenian yang ada di Bolmong dan dipentaskan kembali,” tutupnya. (Ind)