BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU– Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menerbitkan surat edaran (SE) Nomor 003/SETDA-KK/142/III/2024, tentang imbauan pelaksanaan pembayaran THR keagamaan tahun 2024.
Surat edaran yang dilayangkan kepada seluruh pimpinan/pengurus perusahaan, BUMN dan BUMD di wilayah Kota Kotamobagu tersebut, ditandatangani Sekda Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta tertanggal 20 Maret 2024.
Penerbitan surat edaran tersebut merupakan tindaklanjut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: M/2/HK.04/III/2024 tanggal 15 Maret 2024.
Berikut ketentuan pembayaran THR keagamaan tahun 2024 bagi pekerja/buruh di perusahaan:
1. THR Keagamaan diberikan kepada:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.
b. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu
2. THR keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.
3. Besaran THR keagamaan diberikan yakni bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah.
4. Bagi pekerja telah mempunyai masa kerja 1 (bulan) bulan secara terus menerus tapi kurang dari 12 (dua belas) bulan diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan : masa kerja dibagi 12 bulan x 1 (satu) bulan upah.
5. bagi pekerja/buruh yang telah bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah 1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
6. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
7. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan, lebih besar dari nilai THR keagamaan sebagaimana poin 3 di atas, maka nilai THR keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan- perusahaan, perjanjian kerja bersama atau kebiasaan tersebut.
8. THR keagamaan wajib dibayarkan oleh pengusaha secara penuh dan tidak boleh dicicil.
Demikian isi surat edaran tentang ketentuan pembayaran THR keagamaan tahun 2024 bagi perusahaan, BUMN dan BUMD di wilayah Kota Kotamobagu.
Penulis: Hendrawan Madjahia