BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU— Dalam dua pekan ini, harga komoditi beras di sejumlah pasar di Kota Kotamobagu mulai merangkak naik.
Pantauan awak media di Pasar Tradisional Genggulang, harga beras berada di kisaran Rp 15.000 hingga 15.500 per kilonya. Demikian halnya dengan harga tingkat eceran para pedagang yang ada di Pasar 23 Maret Kotamobagu.
Kenaikan harga kebutuhan pokok makanan ini sangat memberikan dampak bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan ekonomi menengah ke bawah.
“Kenaikan harga beras ini bagi kami masyarakat tentunya sangat terasa berat. Namun mau bagaimana lagi, meski harganya mahal tetap harus dibeli karena kebutuhan pokok,” ujar salah satu pengunjung Pasar Tradisional Genggulang, sembari berharap adanya intervensi pemerintah daerah dalam menyikapi kondisi ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Disdagkop-UKM Kotamobagu Ariono Potabuga mengatakan, dalam waktu dekat Pemerintah Kota Kotamobagu akan menggelar operasi pasar (Opas) khusus komoditi beras.
“Insyallah dalam waktu dekat. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait, untuk rencana pelaksanaan program pasar murah di wilayah Kota Kotamobagu,” ujar Ariono, Selasa 20 Februari 2024.
Ditambahkannya, kenaikan harga komoditi beras tersebut tidak hanya terjadi di Kota Kotamobagu melainkan secara nasional.
“Kemarin kami baru saja mengikuti rapat tim penanggulangan Inflasi daerah bersama pemerintah pusat. Salah satu yang dibahas soal kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional,” imbuhnya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Kotamobagu, Piter Suli. Menurutnya, waktu dekat akan digelar operasi pasar lewat program GPM atau Gerakan Pangan Murah.
“Untuk waktunya belum tahu, namun yang pasti secepatnya, karena saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Bulog terkait pelaksanaan program GPM di wilayah Kota Kotamobagu,” ujar Piter.
Penulis: Hendrawan Madjahia