BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Masyarakat diberbagai wilayah Kabupaten Buton Tengah kini mengeluhkan sampah rumah tangga yang berserakan dan menumpuk dipinggir jalan karena dibuang sembarangan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Bidang Pengelolan Sampah dan Limbah B3, Sabarudin, berjanji segera mengatasi masalah itu. Meski sistem pengelolaan sampah yang dijalankan selama ini oleh DLH belum maksimal.
“Kenapa belum maksimal? Yang pertama, hampir semua Kecamatan, masih ada dua Kecamatan yang belum kami sasar. Itupun juga di Kecamatan-kecamatan yang sudah ini (ready) baru ada di Ibu Kota Kecamatan. Sementara di Desa-desa di luar belum, belum sentuh,” kata Sabarudin saat dikonfirmasi terkait masalah itu, Senin, (20/11/2023).
“Terus yang kedua, operasional utamanya kendaraan yang mengangkut (sampah) itu masih terbatas. Termasuk tenaga kerjanya. Lalu, sampai saat ini juga kami masih belum berlakukan dan memungut retribusi. Jadi, wajar memang masyarakat (mengeluhkan) karena kami juga tidak diperbolehkan untuk memungut retribusi walaupun sudah ada kegiatan tapi belum maksimal sifatnya,” jelasnya.
Sabarudin menguraikan, kalau sampah tersebut dibiarkan dalam waktu lama, akan mempengaruhi kualitas udara dilingkungan sekitar dan sistem kesehatan karena tak dikelola secara baik.
“Yah, pengaruhnya pasti kualitas lingkungan terganggu kan. Itu yang pertama. Yang kedua, apalagi sekarang kita menghadapi musim penghujan, ketika misalnya sampah-sampah kita terlambat diangkut, karena kan, akan mendatangkan lalat, dan lalatnya itu akan membawa penyakit disekitarnya,” urainya.
Meski begitu, DLH Buteng akan tetap konsisten mengintervensi masalah tatakelola persampahan di Buton Tengah. Walaupun DLH hingga kini belum memfungsikan lokasi TPA karena berbagai kendala.
“Yah, untuk sementara, kami hanya mampu mengelola satu hari satu kelurahan. Besoknya Kelurahan lain untuk di Lombe yah. Lusanya Desa Walando, jadi nanti tiga hari lagi baru kembali lagi di kelurahan awal. Makanya, ada masyarakat seperti keberatan begitu, kenapa nanti tiga hari lagi baru datang ambil lagi kita punya sampah? Nah itu,” ungkap Kabid.
“Lalu kekhawatiran yang kedepan ini, karena tempat pembuangan sementara nya untuk Kecamatan Gu ini, sudah tertutup kayaknya. Sementara TPA nya kita baru lokasi, jalanan juga belum tembus semua nya, tapi kami sudah berupaya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini jalanan ke TPA itu sudah tembus. Supaya, karena lahan itu ada 10 hektar, mungkin kita bisa gunakan dulu satu hektar sebelum dibangun untuk pembuangan sementara,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Sadly