BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Legowo W. R. Jatmiko SIP MM, didampingi Ketua Persit KCK PD XIII/Merdeka Ny. Nonny Legowo W. R. Jatmiko melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Pangdam beserta rombongan Pejabat Utama Kodam XIII Merdeka disambut Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara beserta sejumlah Kepala Daerah se Bolmong Raya, Selasa 19 September 2023.
Ditemui sejumlah awak media usai acara ramah tamah, Mayjen TNI Legowo W. R. Jatmiko SIP MM, mengatakan bahwa kunjungannya tersebut selain silaturahmi dengan pemerintah daerah, juga dalam rangka kunjungan kerja ke wilayah Bolmong Raya yang merupakan bagian wilayah teritorial Kodam XIII Merdeka.
“Kunjungan ini berkaitan dengan agenda kegiatan latihan menembak di Batalyon Armed Lolak tanggal 18 hingga 22 September. Sekalian ingin memastikan kondusifitas keamanan di wilayah Bolmong Raya, sebagaimana dikatakan ibu wali kota tadi bahwa situasi kondusif berkat sinergitas yang terbangun antara pemerintah daerah dengan Forkopimda serta berbagai elemen masyarakat sehingga saya selaku Pangdam harus datang dan melihat situasi tersebut karena di situ ada anggota saya. Ada Dandim, ada Danramil hingga Babinsa untuk mendukung tugas dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Menariknya berkaitan dengan agenda Pemilu yang tidak lama lagi akan digelar, Mayjen TNI Legowo W. R. Jatmiko juga kembali menekankan soal netralitas TNI dalam menghadapi dan mengawal suksesnya pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.
“Saya sampaikan ke anggota bahwa TNI netral, tidak boleh mempengaruhi, sehingga saya perlu kesini karena waktunya sudah dekat, jangan sampai nanti dipolitisir karena TNI saat ini ratingnya tertinggi, sehingga saya mengingatkan ke anggota untuk netral,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, ada hal menarik yang juga disampaikan Jenderal Bintang Dua ini, dimana dirinya memberikan atensi terhadap pelestarian budaya sebagai kearifan lokal.
“Budaya sebagai kearifan lokal harus diangkat dan dilestarikan. Sebagaimana pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Jadi kearifan lokal harus dijunjung karena itu warisan nenek moyang kita, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya. Budaya itu mencerminkan kepribadian masyarakat setempat,” pungkasnya.
Hairun Laode