BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Kota Kotamobagu saat ini dihebohkan dengan pembelian sejumlah lahan perkebunan di Kecamatan Modayag.
Pasalnya pembelian lahan perkebunan tersebut akan dibeli dengan puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap hektarnya, kabar yang beredar pembelian tersebut untuk lahan tanaman Porang oleh salah satu perusahaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Boltim Harris Sumanta mengatakan hingga saat ini perusahaan tersebut tidak diketahui oleh Pemkab Boltim.
“Setiap rencana investasi yg membutuhkan ruang (spasial), sebelum memulai aktivitasnya di Boltim wajib memiliki rekomendasi kesesuaian pemanfaatan ruang dari bupati, yang didapatkan setelah dibahas di Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kabupaten Boltim, agar diketahui apakah lokasi rencana dimaksud sudah sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Boltim,” katanya.
Baca Juga: Dua Terduga Pelaku Penganiayaan di Matani, Diamankan Tim Anti Bandit Polres Tomohon
Sementara itu, Camat Modayag Asral Mamonto saat dikonfirmasi, mengatakan pihak perusahaan yang katanya akan berinvestasi di wilayah Kecamatan Modayag Boltim belum pernah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan.
“Beberapa waktu lalu, hanya beberapa orang yang bertemu dengan kami untuk menyampaikan rencana penanaman porang di wilayah Modayag sebagai uji coba, tapi kami menyampaikan kepada mereka agar dapat melapor dulu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim dan selanjutnya dapat menghadirkan pihak perusahaan untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat agar semuanya jelas,” katanya.
“Akan tetapi sampai dengan hari ini pihak yang menghubungi kami tidak pernah lagi berkomunikasi dengan pemerintah Kecamatan,” tambah Asral.
Baca Juga: Ketua PD Bhayangkari Sulut Kunjungi dan Berikan Bantuan bagi Korban Kebakaran Pasar 54 Amurang
Saat disinggung, jika lahan perkebunan masyarakat yang ada diwilayah Kecamatan Modayag akan dibeli dengan harga fantastis hingga ratusan juta rupiah dibantah oleh Asral Mamonto.
“Itu hoax, karena sampai sekarang tidak ada perusahaan yang telah melapor ke Pemda Boltim dan sampai sekarang juga tidak ada perusahaan yang melakukan Sosialisasi. Maka dari itu, saya sampaikan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita atau cerita yang tidak jelas kebenarannya,” jelas Asral.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Boltim Mat Sunardi saat dikonfirmasi melalui via seluler, mengatakan jika pihaknya belum mengetahui hal tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Boltim sangat terbuka kepada investor yang akan masuk dan berinvestasi di Kabupaten Boltim, apalagi di bidang pertanian. Akan tetapi harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang jelas,” katanya.
Abeng