BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Setelah ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan kekerasan terhadap anak.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) Boltim, bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Anak (PPA) Gereja Syalom Tutuyan, menggelar sosialisasi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN), Selasa 26 Juli 2022.
“Sosialisasi ini terkait perlindungan anak. Atau seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, dengan peserta adalah PPA, orang tua wali dan Mentor PPA,” ungkap Silvana Rani Kaeng, narasumber dari DP3A Boltim.
Lanjut Rani, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat dari kekerasan dan diskriminasi.
Baca Juga: Tatong Bara Teken MoU dengan Universitas Karya Husada Semarang
“Contoh bentuk kekerasan pada anak di lingkungan keluarga berupa kekerasan fisik seperti mencubit, menjewer, menendang, memukul dengan tangan, memukul dengan benda. Termasuk, membandingkan dengan saudaranya/ anak lainnya, membentak dengan suara keras dan kasar, menyebut anak bodoh, pemalas, nakal dan kekerasan seksual. Cara-cara ini harus kita hindari terhadap anak,” jelasnya.
Rani menambahkan, ada banyak pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak, mulai dari lingkungan keluarga, karena disebabkan orang tua tidak memiliki konsep pola asuh, orang tua agresif dan emosional, orang tua tunggal, pernikahan dini, factor ekonomi, pola komunikasi satu arah, kasih sayang yang hilang pada masa golden age atau masa emas pada anak-anak di awal pertumbuhannya serta terakhir yakni cara berpakaian.
“Sehingganya, kami dari DP3A berharap kepada kita semua tidak terkecuali orang tua untuk selalui memelindungi anak-anak, menjaganya dengan baik agar menghindari mereka dari hal-hal yang dapat mengakibatkan mereka trauma,” tutupnya.
Editor: Abeng