BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Terkait atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Kotamobagu yang mengadili perkara keberatan dengan putusan PN nomor: 80,81,82,83 dan 84/PDT.GS/2022/PN.Kotamobagu. Berdasarkan putusan PN Kotamobagu tersebut.
Kepala Bagian Hukum Muh Triasmara Akub, Rabu 06 April 2022 menuturkan, Ia menerima pemberitahuan atau relas dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotamobagu. Hal ini Menyangkut perkara yang di dampingi, yakni 5 Perkara Solar Cell di Desa Tadoy 1, Apado, Mobuya, Kanaan, dan Mopuya Selatan 1.
“Kami bagian hukum Pemkab Bolmong melakukan pendampingan terhadap Bupati Bolmong, Sekretaris Daerah, Kadis PMD, dan 5 Camat di Desa yang berkenaan. Pihak – pihak tersebut ditarik sebagai Turut Tergugat 1 sampai Turut Tergugat 4,” katanya.
Ia mengatakan, pada Prinsipnya Perkara tersebut telah dinyatakan N.O (Niet Ontvankelijke Verklaard) setelah sebelumnya dinyatakan Pihak Penggugat yakni PT Rukun Jaya Mandiri menangkan perkara tersebut, dan Majelis Hakim pemeriksa tingkat keberatan telah meralat putusan sebelumnya.
Tri pun menjelaskan kronologi perkara terkait kasus solar cell. Kata dia, perkara tersebut muncul setelah medio tahun 2018 ada perjanjian kerjasama antara PT Rukun Jaya Mandiri dan kurang lebih 21 Desa di Kabupaten Bolmong. Termasuk lima desa yang sedang didampingi perkaranya oleh bagian hukum.
Lanjut Tri, dalam perjanjian itu, setelah dibuat, dan barangnya yakni Lampu Solar Cell dipasang, ternyata akan dibayarkan dengan Dana Desa pada Tahun 2019 dimana setahun setelah perjanjian bukan menggunakan anggaran APBDes tahun berkenaan atau berjalan yakni di tahun 2018.
Dengan itu, Kata Tri, sampai dengan tahun 2021 belum ada satupun desa mengajukan pembayaran sebab dikhawatirkan akan menyalahi Peraturan Perundang Undangan menyangkut Proses Pengadaan Barang dan Jasa di Desa.
“Akhir Desember 2021, Pihak Penggugat PT Rukun Jaya Mandiri akhirnya mengajukan Gugatan Secara Sederhana lewat Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotamobagu, dan yang diajukan permasalahan baru lima Desa saja, sedangkan 21 Desa lainnya menjadi daftar tunggu,” ungkap Tri.
Meski begitu, Pemkab Bolmong dalam proses persidangan bagian hukum menghadirkan saksi-saksi yang dianggap berkompeten, yakni Kepala Bidang di Dinas PMD Isnaidin Mamonto dan salah satu Irban di Inspektorat Daerah yakni Rudy Mokoagow selaku saksi ahli.
“Kami yakin betul akan memenangkan perkara tersebut karena baik fakta hukum yang terjadi selama pemeriksaan di PN, maupun disesuaikan dengan ketentuan hukum yang berlaku secara nyata menguntungkan pihak kami,” tandas Tri.
Hal senada dikatakan Adrian F. Okay, SH, MH sebagai Perancang Perundang Undang Bagian Hukum Pemkab Bolmong, mengatakan Pada Bulan Maret 2022, Hakim telah menjatuhi Putusan dengan memenangkan PT Rukun Jaya Mandiri selaku Penggugat, yang di dalam amarnya salah satunya menyatakan dan memerintahkan Tergugat atau Sangadi untuk membayar ganti rugi karena telah melakukan tindakan wanprestasi atas tindakan yang belum membayar kewajibannya.
Kemudian, seminggu berselang, Pihak Tergugat dan Turut Tergugat mengajukan upaya keberatan ke PN Kotamobagu atas putusan sebelumnya, dengan memperhatikan aspek formil persidangan acara sederhana yang baginya telah bertentangan dengan Perma, maupun secara materil dalam aspek proses pengadaan barang dan jasa di desa yang nyata di langkahi.
Baca Juga : Bupati Tunjuk Asisten 1 PLT Camat Sang Tomobolang
“Iya hari ini Rabu, 6 April 2022, kami telah diberikan pemberitahuan resmi dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotamobagu, dimana dalam relas tersebut dinyatakan mengadili. Menerima permohonan keberatan dari para pemohon keberatan semula Tergugat dan Para Turut Tergugat tersebut,” kata Adrian.
Selanjutnya, membatalkan putusan nomor: 80/PDT.GS/2021/PN.Ktg tanggal 1 maret 2022, yang dimohonkan keberatan tersebut. Mengadili Sendiri Menyatakan Gugatan Termohon keberatan 1 dahulu Penggugat tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard). Menghukum Termohon Keberatan 1 dahulu Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pemeriksaan, yang pada tingkat keberatan sebesar Rp. 1.155.000.
Adrian menanggapi selaku tergugat sebagaimana Putusan Majelis Hakim Pemeriksa Keberatan.
“Tentu saja, kami bersyukur atas putusan tersebut yang kami nilai telah sejalan dengan Peraturan Per UU an yang berlaku, dan menghormati lembaga Peradilan khususnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo di Pengadilan Negeri Kotamobagu,” ungkapnya.
Adrian menuturkan akan memberikan telaah hukum lanjutan untuk menyikapi permasalahan hukum menyangkut pengadaan lampu solar cell yang terjadi di 26 desa.
“Jadi bagi kami Perjanjian yang dibuat tersebut secara nyata bertentangan dgn ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Adrian. (*)