KABUPATEN Bolaang Mongondow (Bolmong), selama dipimpin oleh Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, dan Yanny R. Tuuk mengalami peningkatan dari berbagai aspek.
Hal itu, dipaparkan orang nomor satu di Kabupaten Bolmong itu saat membuka musrembang di 3 Kecamatan yakni, Dumoga Barat, Dumoga Utara, dan Dumoga Tenggara, Kamis 17 Februari 2022.
Dari pemaparan yang disampaikan Yasti, untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dari tahun ke tahun selalu meningkat. Dilihat pada tahun terakhir yakni tahun 2020, dari 67,89% meningkat jadi 68,16% di 2021. Padahal, di tahun 2017 hanya berada di angka 66,08 persen.
“Peningkatan IPM tersebut dipengaruhi sekaligus diikuti dengan kenaikan, angka harapan hidup, harapan lama sekolah, angka rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran perkapita,” ujar Yasti.
Yasti juga mengungkapkan, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), menurun dari angka 4,87 persen di tahun 2020, menjadi 4,85 persen di tahun 2022. Itu berarti rasionya penurunannya ada di angka 0,2 persen.
“Korelasinya jika melihat dari seluruh capaian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kota yang ada di sulut pada tahun 2018 hingga 2019, Kabupaten Bolmong paling Tinggi. Yakni, 7,5 persen hingga 7,84 persen. Sedangkan, Kabupaten lain ada di bawah kita,” ungkapnya.
Selain itu, untuk produk domestik regional bruto atau PDRB atas harga berlaku dalam lima tahun terakhir, naik dari tahun 2016 sebesar 5,95 triliun menjadi 8,39 triliun atau 41 persen di tahun 2020.
“Sedangkan trend kenaikan PDRB atas harga konstan dalam 5 tahun terakhir, naik dari tahun 2016 sebesar, 4,413 triliun menjadi 5,487 triliun, atau 41 persen di tahun 2020,” jelasnya.
Namun, masih kata Mantan Ketua Komisi V DPR-RI itu, semua Kabupaten Kota, terkendala dengan adanya Pandemi Covid-19. Sehingga, harus menghadapi konsekuensi anggaran yang harus dipotong untuk penanganan Pandemi.
“Semua daerah di Indonesia merasakan dampak yang sangat kuat akibat Pandemi Covid-19, sehingga pilihannya hanya bertahan. Namun, Kabupaten Bolmong mampu berada sejajar dengan daerah tetangga bahkan lebih,” ujarnya.
Selain itu, Bolmong juga mampu menurunkan angka kemiskinan mulai dari tahun 2017, koleksi penduduk miskin ada di angka 19.050 jiwa, 2018 18.490 jiwa, 2019 18.300 jiwa, 2020 18.070 jiwa.
“Kepemimpinan saya jika diakumulasi sejak 2017 hingga sekarang maka pencapaiannya ada di 96 persen terealisasi. Sedangkan 4 persennya karena kita dipaksa untuk bersabar terkait anggaran karen covid-19,” pungkasnya.
Advertorial