BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Meningkatkan kapasitas kepala desa (Sangadi) dan kader desa, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT-RI melalui Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa Perdesaan, melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa Inklusif.
Kegiatan ini, dibuka secara resmi oleh kadis PMD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Ekafrie Van Gobel, yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Kotamobagu. 2 Desember 2021.
Dalam arahannya, Ekafrie menerangkan, Bimtek ini sebagai langkah awal pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Subkomponen 2B, yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial.
“Delapan desa yang ikut dalam Bimtek ini, dengan status IDM Desa Berkembang dan memiliki banyak kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang telah dilaksanakan,” ucapnya.
Lanjutnya, Bimtek Desa Inklusif diselenggarakan di seluruh Indonesia, untuk 80 Kabupaten terpilih sebagai lokasi P3PD subkomponen 2B, dengan melibatkan perwakilan Dinas PMD Provinsi dan Kabupaten, serta perwakilan Perangkat Desa, Kader Desa, dan Tenaga Pendamping Profesional (TPP).
“Bolsel terpilih sebagai salah satu dari 3 Kabupaten yang menjadi lokus di Provinsi Sulut,” ungkap Gobel saat membuka Bimtek.
Dalam sambutannya, Ibu Puspita mewakili Kemendes PDTT-RI menyampaikan, bahwa kegiatan Bimtek ini merupakan salah satu tahapan pemilihan desa untuk menjadi Lokus Desa P3PD subkomponen 2B pada tahun 2022 nanti.
“Nantinya akan ada desa terpilih sebagai lokus, untuk itu saya berharap, kepala desa dan kader desa dapat mengikuti Bimtek dengan baik, serta berpartisipasi aktif dalam seluruh materi pembelajaran. Karena materi ini sangat penting untuk keberhasilan program,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Sangadi Tolotoyon Ramdan Makalalag, kegiatan ini sangat penting. Sebagai peserta, Ia memahami yang dimaksud dengan desa Inklusif, adalah tatanan masyarakat desa yang mengakui, menghormati, memenuhi, melindungi, serta melayani hak-hak seluruh warga desa, termasuk masyarakat rentan dan marjinal.
“Desa Inklusif adalah kehidupan desa yang setiap warganya bersedia secara sukarela, untuk membuka ruang kehidupan dan penghidupan bagi semua warga desa yang diatur dan diurus secara terbuka, ramah dan meniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi secara setara,” terangnya.
Baca Juga : Di Boltim, ada Pengusaha Muda Bagi Total Hadiah Puluhan Juta yang Mau Divaksin
Untuk memberikan penguatan materi Desa Inklusif, Kemendes PDTT-RI menugaskan, Yauri Tetanel dari Kagama Pusat bersama Ronald Ismail dari Unsur Dinas PMD Bolsel, sebagai Fasilitator Bimtek.
Diketahui 8 desa terpilih yang mengikuti Bimtek Desa Inklusif adalah, Desa Saibuah, Desa Milangodaa Barat, Desa Motolohu, Desa Tolondadu 1, Desa Tolotoyon, Desa Linawan, Desa Tobayagan Selatan dan Desa Onggunoi Selatan.
Turut hadir sebagai peserta, Tenaga Ahli dari unsur TPP sebanyak 4 orang yang dikoordinir oleh Korkab P3MD Bolsel Amri Modeong.
Untuk diketahui, kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dimulai hari Jum’at, 3 Desember 2021 dan ditutup pada hari minggu, 5 Desember 2021 oleh perwakilan Kemendes PDTT-RI.
Al Hiro