BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Sekarang ini barang-barang tradisional mulai banyak dicari kembali oleh masyarakat, khususnya di Kota Kotamobagu.
Hal tersebut, tentunya mendatangkan keberkahan tersendiri bagi yang mahir untuk pembuatan barang tradisional, seperti sapu lantai yang terbuat dari serat pohon aren, atau lebih dikenal dengan sapu ijuk.
Krisno Paeng warga Desa Sia, Kecamatan Kotamobagu Utara, menggunakan keahliannya dalam membuat sapu ijuk untuk dijual dan tentunya dijadikan sebagai tambahan ekonomi keluarga.
Krisno menuturkan, setiap hari bisa memproduksi sapu ijuk 50 sampai 70 bahkan 100 sapu ijuk. Selain dikirim ke pasar-pasar Kotamobagu sapu ijuk miliknya juga dikirim ke luar daerah.
“Ada juga ke luar kota misalnya Tompaso, Mamalia, dan daerah tetangga lainnya,” ujarnya.
Ia jelaskan, meski sudah banyak sapu modern yang di jual di pasaran, namun warga masih memilih sapu ijuk tradisional.
“Walaupun sudah banyak beredar sapu modern bersyukur masih ada warga tetap bertahan dengan sapu ijuk tradisional,” ungkap Krisno.
Krisno juga mengatakan, soal harga masih terjangkau bagi kalangan masyarakat pada umumnya.
“Kalau harga ecerannya itu Rp7000, tapi kalau di borong harganya Rp5000. Untuk keuntungannya bisa sampai empat ratus ribu dalam sekali penjualan,” katanya. (*)