BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Hamri Mokoagow (HM) sempat viral akibat marah-marah kepada pihak RSUD Kotamobagu.
Kemarahan ketua Ansor Kotamobagu itu, bukannya tak beralasan. Tapi disebabkan orang tuanya sempat kabur dari RSUD.
Berikut permintaan maaf Hamri Mokoagow :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Secara jujur saya khilaf. Selain karena faktor dalam satu Minggu terakhir saya harus bolak – balik Manado, karena beban kerja, kurang istirahat dan secara psikologis Ayah saya sudah hampir 16 hari dirawat di rumah sakit.
Saya panik ketika mendapat telepon dari salah satu perawat RS, menyatakan orang tua saya kabur dari rumah sakit, dan kondisi beliau saat itu dalam keadaan ketergantungan oksigen, karena sakit jantung dan hipertensi yang kronis, dan terpapar infeksi paru paru sehingga harusnya mendapat pelayanan yang prima dan sudah diserahkan keluarga ke pihak rumah sakit.
Dalam keadaan itu, reaksi saya terjadi secara alamiah, terutama dalam beberapa video yang beredar, semua anak akan melakukan hal yang sama untuk orang tuanya. Terlebih ada indikasi sedikit “kelalaian” oknum pihak perawat sehingga Ayah saya bisa Kabur dalam keadaan kritis.
Alhamdulillah 45 menit kemudian, saya setelah dibantu oleh tim Ansor – Banser, kerabat dan keluarga saya menemukan Ayah saya sudah di belakang kamar mayat, mengarah ke perkebunan batas rumah sakit, dan Desa Tabang. Saat ditemukan Ayah saya sudah dalam keadaan kritis dan terancam gagal nafas, dan langsung saya dan teman teman bawa dengan perawat dan anggota kepolisian ke ruangan untuk mendapatkan pelayanan prima dan menggunakan oksigen tingkat tinggi.
Terkait hal ini, alhamdulillah pihak rumah sakit sudah berkomunikasi dengan saya dan keluarga secara persuasif, dan kami sepakat untuk tidak melanjutkan persoalan ini, karena secara pribadi saya percaya pihak Rumah Sakit sudah berupaya melakukan hal terbaik, tapi dalam situasi tertentu pasti ada yang namanya margin error’.
Jika ada yang merasa dirugikan dengan video yang sudah beredar maka secara pribadi saya mohon maaf.
Kekhilafan tersebut adalah upaya saya secara pribadi dan khilaf yang dilakukan tanpa sengaja, dan sempat menyebutkan jabatan tertentu dalam organisasi, sehingga Ayah saya mendapatkan perhatian serius, yang berlaku kepada seluruh pasien tanpa terkecuali.
Saya telah berkomunikasi dengan Kabag RS dan jajaran perawat hingga dokter dan pihak keamanan, kami sepakat untuk tabayun, sambil mengevaluasi bersama agar kedepan tindakan seperti ini dan kelalaian sekecil apapun tidak terjadi sehingga kita bisa mensukseskan upaya negara dan pemerintah dalam memberantas Covid19 sehingga bangsa ini akan kembali sehat, baik secara medis maupun ekonominya kembali bangkit.
Demikian, dan saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak. Sekali lagi kami memohon maaf atas segala khilaf.
Hamri Mokoagow