BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Proyek Pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen Daerah Aliran Sungai (DAS) Milangodaa Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), dengan anggaran cukup fantastis senilai Rp 72 Miliar bersumber dari dana APBN Tahun 2021 resmi dimulai.
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru SPt bersama Anggota Komisi V DPR-RI H Herson Mayulu SIP, Sabtu 31 Juli 2021.
Dalam arahannya Bupati Bolsel mengatakan, kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Anggota Komisi V DPR-RI H Herson Mayulu (H2M), sebab berkat perjuangan H2M, Bolsel bisa mendapatkan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Utara.
“Syukur alhamdulillah kita dapat bersama-sama dalam rangka peninjauan Mega Proyek di Bolsel. Perencanaan proyek ini sejak 2006 pasca banjir bandang kecamatan Tomini, dengan anggaran yang cukup fantastis, sekitar Rp. 72 Miliar,” ujarnya.
Baca Juga : Dua Kecamatan di Bolmut Zona Merah
Orang nomor satu di Bolsel ini juga berharap, semua pihak yang terlibat untuk saling membantu dalam proses pembangunan Pengendali Sedimen DAS Milangodaa.
“Mari bantu pihak ketiga untuk memudahkan pelaksanaan pembangunan. Saya dapat informasi dari camat Tomini, banyak masyarakat lokal yang dilibatkan dalam pekerjaan ini. Tentunya hal ini sangat membantu warga di masa pandemi,” ucapnya.
Usai meletakkan batu pertama, Anggota komisi V DPR RI, H Herson Mayulu SIP mengucapkan terimakasih kepada Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono yang telah menyetujui usul pembangunan proyek ini. Terlaksananya karena sejauh ini, sinergitas antar pemerintah daerah, provinsi dan pusat terus terjalin dengan baik.
Lanjut, Bupati Bolsel 2 Periode ini juga mengingatkan, warga Milangodaa untuk menjaga dan melestarikan alam, agar mengurangi potensi bencana.
“Tak ada gunanya dibangun jika masyarakat tidak sadar menjaga alam. Rusaknya sungai ini dikarenakan aktivitas penambangan, sehingga perusakan hutan dengan alasan apapun harus dihentikan,” tegasnya.
Sementara itu Camat Tomini Abidin Patilima mengungkapkan, aktivitas penambangan di sisi kanan aliran sungai, sudah tidak ada lagi. Di Sisi kiri masih ada puluhan penambang lokal.
“Sudah berkurang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat yang mengambil material pun masih normatif, tidak ada oknum pengusaha, yang menjadikan ladang bisnis material. Bisa dicek langsung di lokasi, semua masyarakat setempat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya selalu siap membantu pembangunan Pengendali Sedimen DAS Milangodaa dan berharap proyek ini terus berlanjut.
“Salah satu yang telah kami upayakan, membantu memfasilitasi musyawarah secara kekeluargaan, pembebasan lahan kebun warga,” tutup Camat Tomini.
Diketahui, sebelum ke lokasi acara, rombongan juga sempat mampir sebentar memonitor pembangunan Saluran Drainase yang didanai lewat program P3AI di Desa Salongo Timur, Kecamatan Bolaang Uki.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BWS Sulawesi I, Sekda Marzanzius A. Ohy SSTP, MA, Asisten 2 Muh. Suja Alamri , Camat Tomini dan para pimpinan Pemerintahan Daerah.
Paisal Tuliabu