BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau, agar masyarakat yang berada di wilayah pinggir sungai dan lokasi rawan longsor agar selalu waspada setiap saat.
Intensitas curah hujan beberapa hari terakhir cukup tinggi membuat beberapa drainase di dua desa tergenang air.
Diketahui, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto S.Sos sebelumnya sudah menghimbau warga terkait kondisi cuaca ekstrem di wilayah Boltim. Sementara itu, pihak BMKG mencatat dan memprediksi, terdapat potensi terciptanya badai tropis kuat (STS) dan badai topan (typhoon/TY) di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya pada 18 April 2021.
Cuaca buruk itu pun sudah mendapat himbauan resmi dari Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SD, tertanggal 15 April 2021.
Dijelaskan dalam surat himbauan tersebut, Siklon atau badai tropis ini diperkirakan akan berkembang menjadi badai tropis kuat dan bahkan Typhoon. Adapun dampak dari siklon tropis ini kecepatan angin akan terus meningkat secara bertahap hingga puncak, begitu juga berpotensi hujan lebat yang akan mengguyur dengan intensitas ringan dan lebat disertai tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan 4 sampai dengan 6 meter.
Baca Juga : Harlah PMII Ke-61, ZK : Kita Adalah Sahabat
“Kepada seluruh masyarakat Sulut diimbau meningkatkan kewaspadaan dan tetap berhati-hati, mengingat potensi angin kencang, hujan lebat, banjir bandang, tanah longsor dan gelombang tinggi yang ditimbulkan dari siklon tersebut terutama kepada masyarakat yang bermukim di daerah berisiko tinggi seperti di daerah aliran sungai, lereng rawan dan ditepi pantai,” imbau Gubernur.
Sementara itu, Kepala BPBD Boltim Elvis Siagian menambahkan, pihaknya telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) di wilayah ibu kota Tutuyan dan sekitarnya untuk memantau dan mendata rumah warga yang terdampak banjir di desa Kayumoyondi dan desa paret.
“Dihimbau kepada masyarakat agar mengenali gejala alam yang sewaktu-waktu akan datang. Kemudian bagi masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk tetap waspada, begitu juga bagi penduduk yang bermukim di wilayah pegunungan agar tetap waspada akan ancaman tanah longsor, apalagi saat ini boltim status waspada. Lebih khusus juga bagi para nelayan yang hendak melaut agar harus melihat kondisi cuaca, jika tak memungkinkan lebih baik jangan melaut apalagi saat ini gelombang air laut cukup tinggi,” imbau Elvis.
Red