BOLMONGRAYA.CO LOLAK— Kisruh Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terkait Dualisme Kepemimpinan KNPI Pusat, yang berimbas sampai ke KNPI Sulut hingga ke Daerah Kab/Kota mendapat tanggapan dari Ketua DPD KNPI Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Abdussalam Bonde, Rabu, 27 November 2019.
Bonde mengatakan, bahwa Pemuda Bolmong tetap solid dan tidak terpengaruh dengan dualisme kepemimpinan di Pusat. Justru, DPD KNPI Bolmong mengajak pemuda Indonesia mari dewasa dalam berorganisasi, tempuh jalur konstitusional organisasi dalam menghadapi persoalan.
“Masa Kepengurusan DPD KNPI Bolmong sampai pada Tahun 2022 sesuai SK yang dikeluarkan oleh DPD KNPI Sulut dan telah diakui oleh pemerintah daerah,” ujar Bonde.
Terkait dengan munculnya DPD KNPI Bolmong yang di karateker, Bonde menanggapinya bahwa itu tidak sah secara aturan. Karena secara konstitusi yang bisa di caretaker adalah pengurus yang sudah habis masa kepengurusannya.
Kalaupun dalilnya adalah karena karateker DPD Sulut dari dua versi DPP KNPI, maka tugasnya bukan meng caretaker DPD KNPI Kab/Kota yang aktif. Tapi menyelenggarakan Musda KNPI Sulut dengan mendahulukan rekonsiliasi di kalangan pemuda Sulut bukan dengan cara mengobok-obok pemuda sulut,” kata Bonde.
DPD KNPI Bolmong menduga ada aktor intelektual yang sengaja membangun peta konflik yang karena tidak ada pekerjaan, gagal pada kompetisi di pusat akhirnya memanfaatkan momen konflik DPP KNPI dan membawanya di Sulut, hingga ke Kab/Kota. Akhinya bukan persatuan pemuda yang terbangun tapi konflik pemuda.
“Untuk itu saya mengajak semua kader KNPI Bolmong tetap solid, rileks, satu komando dan tidak perlu terbawa dengan konflik yang sengaja diciptakan untuk menghancurkan pemuda Bolmong,” pungkasnya.
Lung