BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Sebelum adanya pandemi Covid-19, persoalan pencegahan dan perang melawan Stunting sudah menjadi program nasional.
Salah satu yang menyebabkan Stunting adalah pencemaran lingkungan, sehingganya sampah harus dikelola dengan baik.
Persoalan itu, diseriusi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dengan menerapkan desa mandiri sampah.
Hal tersebut, dibenarkan Kepala Bidang Pengelola Sampah Limbah dan Pengendalian Pencemaran DLH Bolsel, Selpian Deowali, pihaknya akan melaksanakan pelatihan untuk desa mandiri sampah.
“Desa mandiri sampah menjadi salah satu program prioritas kami di tahun 2021, Insyaallah April nanti akan diadakan pelatihan di tiap kecamatan,” ungkapnya kepada media, Senin 08 Februari 2021.
Ia juga menerangkan, sasaran program tersebut tak lain untuk penurunan stunting. Mulai perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai evaluasi.
“32 desa ini termasuk pada lokus stunting di Kabupaten Bolsel tahun 2021 yang sudah ditetapkan Bupati Iskandar,” jelasnya.
Berikut 32 desa yang akan menerapkan program mandiri sampah:
Kecamatan Bolaang Uki
- Molibagu
- Tabilaa
- Tolondadu
- Dudepo
Kecamatan Helumo
- Soputa
- Sinandaka
- Halabolu
- Bakida
Kecamatan Tomini
- Nunuka Raya
- Tolutu
- Milangodaa
Kecamatan Poaigadan
- Luowo
- Mamalia 1
- Iloheluma
- Meyambanga timur
- Molosifat
Kecamatan Pinolosian
- Linawan
- Nunuk
- Ilomata
Kecamatan Pinolosian Tengah
- Adow
- Torosik
- Mataido
- Deaga
- Tobayagan Selatan
Kecamatan Pinolosian Timur
- Dumagin B
- Onggunoi Selatan
- Onggunoi
- Pidung
- Modisi
- Posilagon
- Iligon
- Perjuangan
Paisal Tuliabu