BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Iyal Mokoginta warga desa Bilalang Satu Kecamatan Kotamobagu Utara menjadikan kayu bakar sebagai cara untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.
Berjualan kayu, sudah dilakukan Iyal kurang lebih Tiga Tahun belakangan ini. Kini, dirinya sudah mampu memasok kayu bakar ke berbagai pabrik.
“Alhamdulillah, selain berjualan kayu bakar di pasar, sudah ada beberapa pabrik juga yang sering memesan kayu bakar. Seperti pabrik tahu, tempe, dan batu bata,” kata Iyal Minggu 20 Desember 2020.
Iyal mengatakan tiap minggu bisa menjual 100 ikat kayu bakar di pasar dan bisa 4 kali mengantar ke pabrik.
“kayu bakar yang dijual di Pasar, perikat dijual dengan harga 3.500 rupiah. Sedangkan untuk pesanan pabrik satu rit mobil pick up 200 ribu,” jelasnya.
Iyal menambahkan, kayu bakar yang diperolehnya, ia beli dari warga. Kemudian diolah dengan mesin senso dan kapak, sebelum dijual.
“Kayu yang dibeli mulai dari ranting kayu,kulit kayu, bahkan ada juga yang menjual pohonya seperti pohon rambutan dan pohon kelapa yang sudah tingginya karena cukup membahayakan. Kemudian dipotong dengan senso ukuran 75cm dan di belah menjadi kecil-kecil agar mudah diikat,” pungkasnya.
Red