MESKI diterjang pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus bekerja keras untuk memberikan kontribusi terbaik di bidang kesehatan.
Kerja keras Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow dan Yanny R Tuuk (Yasti-Yanny) selama tahun 2021 patut diacungi jempol.
Sebab meski wilayah Bolmong diterjang musibah banjir bandang di sejumlah wilayah, serta menghadapi Pandemi Covid-19, namun itu tak menyurutkan semangat dalam menjalankan roda pemerintahan.
Prestasi pun dituai, hingga banyak menghadirkan tamu-tamu penting di Kabupaten Bolmong.
*Sukses Tekan Angka Kasus Covid-19
Kabupaten Bolmong di tahun 2021 sempat berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Langkah ini lalu diseriusi oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.
Mantan anggota DPR RI itu lalu meminta Pemprov Sulut menambah stok vaksin dan alat Rapid Test.
Pasalnya, waktu itu Kabupaten Bolmong sangat kekurangan vaksin dan alat Rapid Test.
Dampaknya Kemenkes menilai jika tracking yang dilakukan masih sangat rendah.
Hanya dalam waktu 1 Minggu, Pemprov Sulut lalu memberikan 15.000 alat Rapid Test ke Kabupaten Bolmong.
Proses tracking pun terus dilakukan, dan langkah antisipasi pun mulai digenjot oleh Pemkab Bolmong.
Selain itu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow juga meminta bantuan kepada TNI dan Polri untuk menggelar gerai vaksinasi.
Semakin banyak warga yang mengikuti vaksinasi, semakin rendah pula angka pasien Positif Covid-19.
Hingga Desember 2021, pasien Covid-19 di Kabupaten Bolmong sudah tidak ada lagi.
Dibandingkan pada bulan September yang mencapai 30 pasien.
Angka ini dinilai sebagai salah satu keberhasilan Pemkab Bolmong.
*Hadirkan Alat Produksi Oksigen Pertama di BMR
Guna memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), terus menambah fasilitas pendukung di rumah sakit.
Salah satu fasilitas yang kini sudah dimiliki rumah sakit kebanggaan masyarakat Bolmong ini yakni, alat produksi oksigen yang belum lama ini mulai dioperasikan.
Alat ini merupakan bentuk Kerja Sama Operasional (KSO) RSUD Bolmong dan PT. Multi Gas.
Dengan hadirnya alat ini, maka RSUD Bolmong bisa dibilang maju selangkah dibanding rumah sakit lainnya yang belum memiliki alat ini di Sulut, bahkan di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, RSUD Bolmong bisa memenuhi pasokan oksigen bukan hanya di wilayahnya sendiri tapi juga bisa melayani dari daerah luar.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Datoe Binangkang Bolmong dr. Debby Kulo mengatakan, fasilitas pos pengisian tabung oksigen ini, untuk mengantisipasi adanya kelangkaan oksigen di tengah Pandemi Covid-19.
“Terlebih saat ini kasus penyebaran Covid-19 terus meningkat di Sulut. Sehingga alat produksi oksigen ini untuk menjaga ketersedian oksigen di Bolmong,” kata dr. Debby.
Dikatakannya, alat ini merupakan bentuk Kerja Sama Operasional (KSO) atau MoU RSUD Bolmong dengan PT. Multi Gas selama 8 tahun.
“Rumah sakit sangat berterima kasih kepada ibu Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow terkait KSO atau MoU dengan PT. Multi Gas. Alat ini hadir di situasi sangat tepat di saat pandemi seperti saat ini. Kita sangat membutuhkan oksigen untuk pasien,” aku Debby.
*Raih Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI
Peran Pemkab Bolmong dalam mengantisipasi serta meminimalisir penyebaran penyakit malaria, mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Buktinya Kabupaten Bolmong bersama 11 daerah lainnya di Indonesia, mendapat penghargaan berupa sertifikat atas keberhasilan dalam eliminasi malaria.
Penghargaan sertifikat tersebut diterima langsung Asisten II Pemkab Bolmong Zainudin P.
*Raih Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI
Peran Pemkab Bolmong dalam mengantisipasi serta meminimalisir penyebaran penyakit malaria, mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Buktinya Kabupaten Bolmong bersama 11 daerah lainnya di Indonesia, mendapat penghargaan berupa sertifikat atas keberhasilan dalam eliminasi malaria.
Penghargaan sertifikat tersebut diterima langsung Asisten II Pemkab Bolmong Zainudin Paputungan, mewakili Bupati Hj. Yasti S. Mokoagow, dan diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Perlu diketahui, penyerahan sertifikat eliminasi malaria dilakukan dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 25 April.
Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan secara virtual melalui video conference, mengingat situasi saat ini tengah terjadi wabah Covid-19.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu wilayah, yaitu di kabupaten/kota atau di provinsi.
“Kali ini kita kembali bangga dan bersyukur, karena sampai dengan bulan April 2021 ada 12 kabupaten/kota yang telah lolos penilaian dan berhak mendapatkan sertifikat eliminasi malaria,” ucapnya.
*Terima Penghargaan Penurunan Stunting dari Gubernur Sulut
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow meraih penghargaan penurunan Stunting dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Penyerahan penghargaan tersebut diberikan bertepatan Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Utara yang ke 57 dan diterima oleh Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk.
Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk mengatakan penghargaan ini wajar diperoleh Pemkab.
Karena hampir dua tahun ini Bupati dan jajarannya bekerja keras menurunkan stunting.
Dimana Bolmong salah satu kabupaten dengan status stunting tertinggi di Sulut.
Menurut wabup Ini buah dari kerja keras Bupati Bolmong serta jajaran SKPD terkait.
Wabup mengimbau agar SKPD tidak lengah., SKPD harus terus bekerja agar stunting lebih dapat diminimalisir.
“Kalau boleh tidak ada kasus lagi,”
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bolmong Taufik Mokoginta mengatakan penghargaan ini semua berkat kerja keras Bupati dan seluruh SKPD terkait.
Termasuk Kepala Puskesmas dan tenaga medis yang telah berupaya menurunkan kasus stunting.
Menurutnya sejak dua tahun terakhir angka kasus stunting turun sebesar 50 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya hanya 25 persen.
Untuk lebih menurunkan kasus stunting, ada beberapa aksi yang akan dilakukan tahun depan.
*RSUD Datoe Binangkang Dapat Bintang 4 dari Kemenkes RI
Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang (RSUD-DB) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus memiliki tingkat kelayakan yang cukup untuk melayani masyarakat.
Untuk itu, rumah sakit RSUD-DB harus mendapatkan pengakuan dari komisi terkait dengan cara mengikuti program akreditasi.
Akreditasi rumah sakit sendiri merupakan upaya untuk melindungi pasien dari pelayanan sub-standar melalui pelayanan yang sesuai dengan standar dan prosedur.
Mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), administrasi dan komunikasi, peralatan medis, hingga fasilitas penunjang lain serta upaya peningkatan mutunya.
Di Indonesia tingkat kelayakan rumah sakit di uji oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan wajib diikuti oleh setiap rumah sakit.
Setelah pengujian oleh KARS, setiap rumah sakit akan diberi tingkat akreditasi berdasarkan kualitas pelayanan terhadap pasien.
Rumah Sakit Datoe Binangkang sendiri baru saja degan resmi menjadi rumah sakit terakreditasi bintang 4 atau biasa disebut “tingkat utama”.
Rumah sakit yang berada di Ibu Kota Kabupaten Bolmong yakni di Kecamatan Lolka itu masih berhasil mempertahankan statusnya berdasarkan tahapan penilaian.
Dimana pada tahun sebelumnya, tim KARS melakukan penilaian terhadap rumah sakit tersebut.
Dan hasilnya Kementerian Kesehatan memberikan penilaian atas keberadaan rumah sakit dengan bintang empat atau lulus dengan standar yang ditetapkan.
Hasil penilaian KARS Kemenkes RI menyebutkan, RSUD Datoe Binangkang berhasil mendapatkan predikat utama.
Predikat itu, satu grid di bawah predikat paripurna atau bintang lima.
Advertorial