BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), gelar Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Peran Desa dalam Pencegahan Stunting, kepada Tim Penggerak PKK Desa dan Pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Kegiatan yang buka langsung Bupati H Iskandar Kamaru SPt didampingi Ketua TP-PKK Kab.Bolsel Ny. Selpian Kamaru-Manoppo itu, diselenggarakan oleh di Balai Desa Popodu pada Kamis 2 September 2021.
Kepada media, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Ronal Ismail mengungkapkan, kegitan ini dilaksanakan tiga tahap, mulai dari Kecamatan Bolaang Uki dan Helumo, kemudian Kecamatan Posigadan dan Tomini selanjutnya kecamatan Pinolosian, Pinolosian Tengah serta Pinolosian Timur yang digabungkan untuk menghindari kerumunan di masa pandemi Covid-19.
“Yang pertama mematuhi protokol kesehatan (prokes), kemudian untuk mengoptimalkan waktu pelaksanaan kegiatan di tujuh kecamatan maka bagi menjadi tiga klaster secara bertahap,” ucapnya.
Kabid Ronal juga mengungkapkan, kegiatan konvergensi Stunting tingkat kabupaten, lintas sektor khusus DPMD bertanggung jawab aksi 4 ‘menerbitkan Perbup peran desa dalam penanganan Stunting’ dan aksi 5 ‘melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kader pembangunan manusia (KPM)’.
“Kegiatan ini adalah bagian dari tugas kami, dalam tahap konvergensi pencegahan Stunting yang terbagi dalam 8 aksi,” ungkapnya.
Menurutnya, Stunting dapat menjadi tolak ukur rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, Sehingga pencegahan dan penanggulangannya menjadi sangat penting.
Baca Juga : Lewat Virtual, Tatong Bara Hadiri Sosialisasi Tata Cara Penginputan IID
Lanjut, upaya pencegahan Stunting yang dilakukan selama ini, telah mengalami penurunan.
“Tahun 2021 kita punya 34 desa lokus Stunting, tahun depan 10 lokus saja,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, intervensi Dana Desa (DD) di Bolsel masuk kabupaten terbaik se-Sulawesi Utara (Sulut) dalam upaya pencegahan Stunting.
“Kita punya KPM di semua desa se-kabupaten Bolsel, pengadaan tablet untuk pendataan, pemberian tambahan asupan Gizi bagi ibu hamil dan balita serta pembangunan sanitasi yang terus berlangsung sampai saat ini,” jelas Kabid PMD lulusan S2 itu.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) PMD Rahmat Buludawa mengatakan, permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya.
“Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas agar target kita menuntaskan Stunting di kabupaten Bolsel bisa tercapai,” kata Rahmat.
Turut hadir Asisten I Ramli Abdul Madjid SPd, Kepala PD, Camat Bolaang Uki Nurhaeda Yasin, SE ,Camat Helumo Noldi Tangahu, S.H, Korkab P3MD Amri Modeong, TP-PKK, KPM Kec. Bolaang Uki dan Helumo.
Paisal Tuliabu