BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Kawasan Industri Mongondow (Kimong), yang digagas oleh Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow mulai berjalan tahap demi tahap. Terbaru ini, Kimong masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulut 2021-2026.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bolmong Taufik Mokoginta mengatakan, hadirnya Kimong akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Salah satunya, peluang orang untuk bekerja terbuka lebar.
“Hadirnya Kimong di Bolmong, menjadi kesempatan bagi para tenaga kerja,” kata Taufik Senin, 31 Mei 2021.
Menurut Taufik, hadirnya instrumen investasi menimbulkan optimisme soal penyerapan tenaga kerja. Sebab Bolmong sudah masuk dalam kawasan industri yang saat ini sedang disusun melalui RPJMD Provinsi Sulut, 2021-2026.
Baca Juga : Pilsang Serentak Masih Tunggu Perda
Berdasarkan rencana yang ada, penyerapan tenaga kerja akan didominasi dengan akan hadirnya pabrik daur ulang plastik (Recycling Plastic) yang akan beroperasi awal.
“Ini akan menjadi efek positif. Kendati penanganan Covid-19 di Tanah Air khususnya di Bolmong akan terus berangsur membaik. Namun, apabila kasus positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi penyerapan tenaga kerja akan terhambat karena investor diperkirakan akan kembali wait and see jika kembali berhadap dengan kondisi seperti ini,” katanya.
“Persoalannya, investor masih menunggu kepastian kondisi ekonomi Indonesia. Namun, saya optimistis kalau vaksinasi berhasil dan positive rate Covid-19 menurun, investor akan tertarik untuk masuk. Pasalnya, kita juga memiliki UU Ciptaker yang memberikan harapan buat mereka,” jelasnya.
Lanjut Taufik menjelaskan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang masuk ke tanah air bisa mencapai Rp900 triliun.
“Angka itu lebih tinggi dari target yang dipasang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp856 triliun dengan sedikitnya 1,3 juta lapangan kerja bisa turut tersedia,” pungkasnya. (*)